BAB I
PENDAHULUAN
sejak tahun 1995, program pemberantasan penyakit tuberculosis telah dilaksanakan dengan system DOTS (Directly observed Treatment, Shortcourse Chemotherapy) yang telah direkomendasi oleh WHO, sehingga Bank Dunia menyatakan bahwa strategi DOTS merupakanm strategi kesehatan yang paling cost effective.
1. LATAR BELAKANG
penyakit tuberculosis merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Penyakit TB ini meyerang sebagian besar kelompok usia produktif, kelompok ekonomi rendah dan berpendidikan rendah. Program penanggulangan TB dengan strategi DOTS belum menjangkau seluruh puskesmas.
Ada 2 hal yang perlu ditingkatkan dalam pelaksanaan program TB yaitu :
1. kwantitas penemuan penderita :
yaitu memenuhi angka penemuan penderita 70 %.
2. kwantitas pelayanan pengobatan penderita.
Ø Angka konversi : > 80 %
Ø Angka kesembuhan : > 85 %
Ø Angka kesalahan Laboratorium : < 5 %
2. TUJUAN PENANGGULANGAN TB ARU
a. Jangka pendek
1. tercapainya cakupan penemuan penderita secarq bertahap sehingga pada Th. 2002 dapat mencapai 70 % dari smua perkiraan penderita baru BTA positif.
2. tercapainya angaka kesembuhan minimal 85 % dari semua penderita baru BTA positif yang ditemukan.
b. Jangka Panjang
1. menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit TB paru dengan cara memutuskan rrantai penularan, sehingga penyakit Tb tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
3. STRATEGI
1. Melalui paradigma kesehatan.
2. Strategi DOTS sesuai dengan rekomandasi WHO.
3. peningkatan mutu pelayanan
4. Pengembangan program dilakukan secara bertahap keseluruhan UPK.
5. Peningkatan kerjasama dengan semua pihak melalui kegiatan advokasi, desiminasi informasi dengan memperhatikan peran masing-masing.
6. Kabupaten / Kota sebagai titk berat manajemen program.
7. Kegiatan melibatkan semua unsur terkait.
8. Memperhatikan komitmen nasional..
9. Meningkatkan peran serta dalam PMO.
4. PELAKSANAAN ORGANISASI
1. DI TINGKAT PROPINSI
Upaya penanggulangan di tingkat pusat di bawah tanggung jawab dan kendali Direktur Jendral PPM dan PL. untuk melaksanakan program dibantu oleh tim teknis yang mempunyai 6 kelompok kerja ;
Ø Mobilisasi sosial
Ø Pelatihan
Ø Monitoring dan Evaluasi
Ø Logistik dan Operasional
2. DI TINGKAT KABUPATEN
Di bentuk GARDUNAS Tb Kabupaten / Kota yang terdiri dari tim penmgarahan dan teknis struktur dan organisasi disesuaikan.
3. DITINGKAT UNIT PELAYANAN KESEHATAN
Dilaksanakan oleh PUSKESMAS, RS, Bp4/ klinik dan praktek dokter swasta.
4. PUSKESMAS
Di bemntuk keperawatan PUSKESMAS pelaksana (KPP), terdiri dari puskesmas rujukan mikroskopis dengan dikelilingi oleh lima puskesmas satelit dengan wilayah kerja 50.000 – 150.000 jiwa. Dalam keadaan geografis sulit di bentuk puskesmas pelaksana mandiri di lengkapi tenaga dan fasilitas pemeriksaan sputum BT4 positif.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KONSEP DASAR
1. Pengertian Tuberculosis
Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh mycubacterium tuberculosis. Sebagian besar menyerang paru tetapi dapat juga menyerang organ tubuh lainnya.
2. Cara Penularan
Sumber penularan adalah penderita TB BT4 positif (kilen Tb batuk, bersin, berbicara) mengobatkan droplet dalam udara berupa tetes berinti ( partikel menempel 1-2 jam tergantung kelembaban) kemudian menempel pada jalan nafas / paru dengan ukuran kecil yang kemudian akan tumbuh dan berkembang dalam sitoplasma makrofag yang akan terbawa ke organ tubuh lainnya, kuman bersarang di paru-paru, mula-mula sarang pneumonia kecil kemudian kuman kesaluran getah bening mengakibatkan peradangan pada getah bening (komplek primer) kuman akan menempel pada dinding paru-paru dan akan muncul bertahun-tahun, kemudian infeksi endogen menjadi TB dewasa, serangan dini berlokasi di region atas paru-paru ke daerah parenkim paru dalam 3-10 mg sarang menjadi tuberkel yaitu granuloma sel limfosit dan jaringan ikat, mengakibatkan dinding menipis (dinding tebal akibat kavitas scelrosis hingga menimbulkan serangan pneunoma baru, kemudian serangan akan aktif dan eksudat sehingga menimbulkan serangan batuk, sesak napas, nyeri dada, dan malesa.
3. Gejala dan tanda TB Paru
a. Batuk
b. Demam
c. Sesak napas
d. Nyeri dada
e. Malaesa
4. Prosedur Diagnostik
Jenis pemeriksaan :
a. Kultur Sputum
b. Zieh neelsen
c. Test kulit
d. ELISA
e. Foto thorax
f. Histologi / kultur jaringan
g. Biopsi jarum
h. Elektrosit
i. GDA
j. Pemeriksaan fungsi paru
5. penatalaksanaan medis
WHO dan IUALTD merekomendasikan panduan OAT standar yaitu :
a. Kategori I
Ø 2 HRZE / 4 H3R3
Ø 2 HRZE / 4 HR
Ø 2 HRZE / 6 HE
b. Kategori II
Ø 2 HRZES / HRZE / 5 H3R3E3
Ø 2 HRZES / HRZE / HRE
c. Kategori III
Ø 2 HRZ / 4 H3R3
Ø 2 HRZ / 4 HR
Ø 2 HRZ / 6 HE
6. Komplikasi
a. Gagal jantung kanan
b. Efusi Pleura
c. Pleuritis
d. Pneumo thorax
e. Bronkogenik
f. Hypokalenia
g. Anemia
h. Tuberkulosa
B. PERENCANAAN
1. Analisa Situasi
1. Pengumpulan dan pengelompokan data
a. Data umum : geografi dan demografi, data non teknis.
b. Data program : pencapaian program, resistensui obat, kinerja institusi.
c. Data sumber daya : tenaga, dan logistik, metodelogi.
2. Analisa data
Identifiaksi masalah
2. identifikasi dan menetepkan masalah-masalah prioritas
1. Identifikasi masalah
Melihat adanya kesenjangan antara pencapaian dengan target atau tujuan.
2. menetapkan masalah yang prioritas
a. Daya ungkitnya tinggi
b. Kemunghkinan untuk dilaksanakan.
3. Menetapkan tujuan untuk mengatasi masalah
Ditetapkan berdasarkan masalah kuantitatif, nasional dan target waktu
4. Menetapkan alternatif pemecahan masalah
5. menyusun rencana kegiatan penganggaran (POA)
a. Mengembangkan wilayah dan unit pelaksana
b. Peningkatan cakupan
c. Peningkatan kualitas
d. Pemetaan wilayah
e. Penetapan sasaran dan target
f. Sasaran wilayah
g. Sasaran penduduk
h. Penetapan target
6. Menyusun rencana pemantauan dan evaluasi
a. Jenis kegiatan dan indikator
b. Cara pemantauan
c. Pelaksanaan
d. Waktu dan frekuensi pemantaun (bulan, tri wulan)
e. Rencana tindak lanjut hasil pemantauan
C. PELAKSANAAN
1. Penemuan penderita TB
Ø Berapa jumlah penderita TB BT4 positif diantara suspek yang lain, diperiksa tiga bulan terakhir.
Ø Berapa jumlah sispek yang diperiksa dalam tiga bulan terakhir.
Ø Bandingka jumlah suspek yang diperiksa dengan jumlah BT4 positif yang ditemukan
Ø Berapa jumlah BT4 negatif dan TB ekstra paru yang ditemukan dalam tiga bulan terakhir
Ø Bandingkan penderita TB BT4 positif dan negatif ektra paru-paru
Ø Bila ditemukan masalah atau hasil kegiatan tidak seperti yang diharapkan, didiskusikan hal tersebut dengan tugas apa penyebab, kendala dan cara penyelesaiannya.
2. pengobatan penderita TB
3. Pengawasan penderita TB agar minum obat teratur.
4. mengadakan pelayanan laboratorium
5. mengadakan pelatihan petugas, penyuluhan, advokasi, dan sipervisi.
D. MONITORING DAN EVALUASI
Evaluasi dilakukan setelah jarak waktu (interval) biasanya setiap 6 bulan- 1 tahun. Dalam ukuran keberhasilan tersebut diperlukan indikator.
a. Angka penemuan, penderita (case detection rate)
b. Angka kesembuhan (cure rate)
c. Angka konversi (tonversi rate)
d. Angka kesalahan Laboratorium (erro rate)
Sehingga masing-masing tingkat pelaksana prodram bertanggung jawab melaksanakan pemantauan kegiatan.
E. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Formulir pencatatan dan pelaporan yang digunakan dalam penaggulangan Tb nasional adalah
TB 01. Kartu pengobatan TB
TB 02. Kartu identifikasi penderita
TB 03. Register TB Kabupaten
TB 04. Register Laboratorium TB
TB 05. Formulir permohonan Laboratorium TB untuk anak
TB 06. Daftar tersangka penderita diperiksa dahak SPS
TB 07. Laboratorium tri wulan penemuan penderita baru dan kambuh
TB 08. Laporan tri wulan hasil pengobatan 12-15 bulan lali
TB 09. Formulir rujukan / pindah penderita
TB10. Formulir hasil akhir pengobatan TB pindah
TB 11. Laporan tri wulan hasil pemeriksaan dahak tahap intensif 3-6 bulan
TB 12. Formulir pengiriman sediaan untuk cross check
TB 13. Laporan penerimaan dan pemakaian OAT di Kabupaten
BAB III
PELAKSANAAN NEGIATAN PROGRAM P2TB PARU
DI PUSKESMAS CAKRANEGARA
A. Gambaran Umum Puskesmas Cakranegara
1. Demografi
Jumlah penduduk 2003 : 39.090 Jiwa
2. Wilayah kerja
Terdiri dari 4 kelurahan :
a. Kelurahan Cakra timur
b. Kelurahan Bertais
c. Kelurahan Selagalas
d. Kelurahan Babakan
B. Gambaran Keadaan Wilayah Puskesmas Cakranegara
Ø Luas wilayah: 1,61 Km
Ø Jumlah lingkungan masing-masing Kelurahan
· Kelurahan Cakra timur : 15 lingkungan
· Kelurahan Bertais : 6 Lingkungan
· Kelurahan Selagalas : 3 Lingkungan
· Kelurahan Babakan : 6 Lingkungan
Ø Jumlah penduduk setiap kelurahan :
· Kelurahan Cakra timur : 11.113 jiwa
· Kelurahan Bertais : 10.112 jiwa
· Kelurahan Selagalas : 7356 jiwa
· Kelurahan Babakan : 10.509 Jiwa
Ø Jumlah puskesmas pembantu
· Pustu Cakra timur
· Pustu Bertais
· Pustu Selagalas
· Pustu Babakan
C. Rencana program P2TB di PKM Cakra Negara tahun 2004
1. Persiapan target
a. Pemeriksaan dabak tersangka : 13 / 1000 x jumlah penduduk = 500 spes.
b. Penemuan penderita 1,3 / 1000 x jumlah penduduk = 50 kasus
c. Angka konversi : 80 kasus
d. Angka kesembuhan : 85 kasus
e. Error rate < 5 %
2. rencana kegiatan
a. Di dalam gedung
· Penemuan dan diagnosa penderita melalui BP, pemeriksaan, pustu 3 buah, rujukan dari swasta dan rumah sakit.
· Pengambilan dan pemeriksaan sputum.
· Pengobatan penderita TB
b. Diluar gedung
· Penemuan dan diagnosisi penderita melalui kunjungan rumah, penyuluhan kesehatan, kerja sama kader, bila ada ditemukan penderita yang batuk tidak sembuh-sembuh.
· Pengawasan penderita Tb minum obat
D. Pelasanaan
1. Penemuan dan diagnosis penderita
2. Pengambilan dan pemeriksaan sputum
3. Pengobatan sesuai kategori
Kategori I : penderita dengan BTA (+), R ö (-)
Kategori II : penderita gagal dalam pengobatan
Kategori III : penderita dengan BTA (-) Rö (+)
4. Monitoring bulanan oleh pemegang program
5. Melaksanakan kunjungan rumah
Alur penatalaksanaan TB paru di PKM Cakranegara.
Suspect Bp TB OS Laboratorium dx ( + / - )
bila positif Bila negatif Bp
Prograner Membaik TB (-) / Ab selama 2 minggu
Memburuk rujuk
E. Evaluasi
Realisasi program P2Tb tahun 2003 di PKM Cakranegara .
· Jumlah suspect yang diterima : 301 orang
· Jumlah penderita terdaftar : 47 orang
· Penderita BT4 (+) : 33 orang
· Penderita ö (+) : 12 orang
· Jumlah penderita yang diobati :
Katagori I : 33 orang
Katagori II : 2 orang
Katagori III : 12 orang
· Angka kesembuhan penderita : 36 orang
Katagori I : 27 orang
Katagori II : 2 orang
Katagori III : 9 orang
· Meninggal : KI = 4 orang , KIII = 2 orang
· Pindah : KI = 2 orang
· Tidak minum obat : KIII = 1 orang
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pelaksanaan kegiatan P2 TB paru sudah sesuai standar yang ditetapkan pada pedoman pelaksanaan program
B. SARAN
Pelaksanaan P2TB paru hendaknya dapat dipertahankan dan ditingkatkan melalui kerjasama tingkat sektural baik didalam gedung maupun luar gedung.
DAFTAR PUSTAKA
· Pedoman panduan penatalaksanaan TB paru
· Pelaksanaan TB paru
· Ilmu penyakit dalam jilid II
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya maka laporan tentang Program P2TB di PKM Cakranegara dapat terselesaikan.
Laporan ini disusun untuk memenuhi target Praktek Klinik Keperawatan pada semesteri IV Politeknik Kesehatan Mataram Jurusan Keperawatan dan tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Doter Hj. Asmaul Husnah selaku Kepala PKM Cakranegara.
2. Bapak Zuhad, SKp, Ns selaku Dosen Pembimbing lahan Praktek
3. Ibu Ratna Mujihah selaku Dosen Pembimbing lahan praktek.
4. Bapak Cembun, App selaku Pembimbing Pendidikan.
5. Bapak Awan Dramawan, Mkes selaku Pembimbing pendidikan
6. Seluruh Staf PKM Cakranegara yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan.
7. Rekan-rekan sekalian yang juga banyak membantu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun guna kelengkapan laporan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar