Rabu, 21 Maret 2012

ASKEP DBD

ASUHAN KEPERAWATAN  PADA ANAK ”S.NT”
DENGAN DX MEDIS DHF GRADE I
( DENGUE HEMMORRAGIC FEVER ) DI BANGSAL DAHLIA




KONSEP DASAR
DENGUE HEMORRHAGIE FEVER (DHF)
1.      Pengertian
DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue (arbovirus) yang masuk kedalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypti (Cristantie Effendy. 1995, hal : 1).
2.      Etiologi
Virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti.
3.       Klasifikasi DHF
a)      Derajat I
Demam disertai gejala, demam, sakit kepala, mual, myeri otot, pegal-pegal diseluruh tubuh, tanpa perdarahan spontan. Uji turniquet Å, trombositopenia dan hemokonsentrasi.
b)      Derajat II
Derajat I disertai perdarahan spontan  pada kulit. 
c)      Derajat III
Kegagalan sirkulasi yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan darah rendah, gelisah, sianosis sekitar mulut, hidung dan ujung jari (Tanda-tanda dini renjatan).
d)     Derajat IV
Derajat III disertai renjatan berat dengan nadi dan tekanan darah tidak  dapat diukur, kemudian terdapat efusi pleura atau asites, peningkatan hematokrit 20 % atau lebih, terjadi hipoksia jaringan, asitesis metabolik.


4.       Patofisiologi
Infeksi Firus dengue

Kompleks virus antibodi

Aktivasi komplemen

Permebilitas pembuluh darah meningkat






Kebocoran plasma






Hivolemia, hipotensi

Shyok

Hipoksia jaringan

Asidosis metabolik

Kamatian

5.       Manifestasi Klinik
-          Demam tinggi selama 5-7 hari.
-          Perdarahan terutama dibawah kulit atau pethecia (bintik-bintik merah pada kulit)
-          Mual muntah, tidak ada nafsu makan, diare konstipasi.
-          Nyeri otot, tulang dan sendi, abdomen dan ulu hati.
-          Sakit kepala, pembesaran hati, limfa dan kelenjar getah bening.
-          Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah  menurun, gelisah nadi cepat dan lemah).

6.       Penatalaksanaan
-          Tirah baring atau istirahat baring
-          Diet makanan yang lunak
-          Minum banyak 2-2,5 liter/ 24 jam dengan air teh, gula atau susu.
-          Antipiretik jika demam.
-          Antikonvulsan jika terdapat kejang.
-          Pemberian cairan melalui infus, dilakukan  jika klien mengalami kesulitan  minum dan nilai hematokrit meningkat.
-          Monitor tanda-tanda vital setiap tiga jam, jika kondisi klien memburuk observasi setiap jam.
-          Periksa Hb, Ht, dan trombosit setiap hari
-          Pemberian antibiotik bila terdapat kekahawatiran infeksi sekunder
-          Monitar tanda-tanda perdarahan lebih lanjut


KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
DEMAM BERDARAH (DBD)

I.      PENGKAJIAN
A.    Identitas
Biasanya sering menyerang pada anak sekolah, pubertas dan dewasa.
B.     Keluhan Utama
Panas, manifestasi perdarahan (kulit, gusi, hidung)
C.    Riwayat Penyakit Sekarang
Demam terjadi mendadak (akut) tinggi, terus menerus selama 2-7 hari. Demam menurun hari ketiga-keempat, kemudian meningkat lagi hari  kelima dan keenam menunjukkan grafik suhu badan seperti plana kuda kemudian timbul perdarahan ptekie, echimosis, pustura, hematoma, epitaksis, gusi, hematomisis, melena, nyeri  kepala, nyeri otot, nyeri  sendi.
D.    Riwayat penyakit dahulu
E.     Riwayat penyakit keluarga
Sebelumnya anggota keluaga atau lingkungan sekitarnya, teman sekolah, pernah menderita demam berdarah.
F.     Riwayat psikososial
Klien tingga dilingkungan dimana ada yang pernah terkena demam  berdarah (Ortu banyak bertanya, stress, melihat  anaknya  lemah  dan  perdarahan  hidung, gusi, melena).
G.    Pola fungsi kesehatan
a.     Pola respirasi dan pemeliharaan  kesehatan
Timbulnya oleh karena terinfeksi virus dengue  lewat  gigitan  nyamuk  aides  agypti, maka ditanyakan lingkungan  sekitar apakah ada sarang  nyamuk aides dan apakah ada penderita  DHF dilingkungan sekitarnya.
b.     Pola metabolisme makanan
Anoreksi, mual, muntah
c.      Pola istirahat tidur
Terlihat atau kurang tidur
d.     Pola peran hubungan
Anggota keluarga atau anggota lingkungan sekitar, temam sekolah/ bermain ada yang pernah menderita demam berdarah, gangguan sosialisasi dengan teman.
e.      Pola eliminasi
Konstipasi, kencing sedikit à anuria
f.      Pola koping terhadap stress
g.     Pola aktiitas
Terdapat letargi (kelesuan), islesness (tanpa gejala)
h.     Pola kognitif dan perceptual
Gangguan gambaran diri, anxietas
II.   PEMERIKSAAN FISIK
A.   Tanda-tanda vital
-        Suhu meningkat 40,5oC secara akut.
-         Respirasi bila syok : napas dangkal
-        denyut nadi cepat dan lemah / kecil serta penurunan  tekanan nadi, bila syok tidak teraba.
-        Tekanan darah, bila grade III Hypertensi, sebelumnya diastolik naik kemudian.
-        Syok berat : tensi tak teratur.
B.    Kepala
Wajah            : kemerahan (flushing)
Hidung          : Epitaksis
Bibir / mulut : perdarahan gusi, bibir kering, hematomisis.
C.   Dada
Paru               : perkusi terdengar pekak dan bila ada efusi pleura
Jantung         : denyut jantung lebih cepat
D.    Abdomen     : nyeri tekak pada epigastrium, pada palpasi ada pembesaran hati dan limpe, bila ada acites palpasi terdengar dulness.
E.     Extremitas  : dingin, sianosis  perifer,  tampak  bintik  merah  pada  kulit  (ptekie),  uji  turniquet  positif, eliminasi  fusfura.
F.     Genetalia      : BAK sedikit-sedikit.
G.    Anus             : melena
III.PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Laboratorium
1.     Trombosit (100.000/mm)
2.     HB dan PVC (20 %)
3.     Leokaponia (normal/leukositosis)
4.     Hemostatik
-          Trombocitopenia
-          Bleoding Time memanjang
-          Clotting  time  memanjang
-          Protticombin Time memanjang
-          Hipofibanemia
B.  Radiologi
Foto thorak = plaura efusi
C. USG = Hepatomegali dan Splenomegal
IV. Diagnosa Keperawatan
               A.  Analisa Data
Pengelompokan
Data
Kemungkinan Penyebab
Masalah
~        Suhu tubuh tinggi ³ 40o C /lebih.
~        Badan berkeringat
~        Mukosa lebih kering
~        Menggigil
~        Wajah kemerahan
~        Labosacatium leugositosis
Veremia
Peningkatan suhu tubuh
~        Nyeri tekan pada daerah epigastrium
~        Nyeri pada otot dan sendi
~        Pegal-pegal pada seluruh tubuh
~        Prilaku distraksi (meringis, menangis)
Veremia
Gangguan rasa nyaman (nyeri)
~        Nadi cepat dan kecil
~        Penurunan tekanan
~        Thembosit ³ 100.000, mm3
~        HB dan PVC ³ 20%
~        Hipoprotein
~        Palpasi perut dulness
~        Perkusi dada pekak / redup
~        Epitaxis, perdarahan gusi, hematomesis, nyeri perut
~        Kenang sedikit (anoria)
Plasma leukage
Kegagalan sirkulasi darah
~        Hospitalisasi
~        Lefargi, lis perness
~        Perdarahan hidung, gusi, malena
~        Nyeri ulu hati, otot sendi
~        Anoreksia
~        Ortu sering  menanyakan penyakit  anaknya.
Kondisi klien memburuk
Kecemasan
               B.  Diagnosa  Keperawatan
1.      Kegagalan sirkulasi darah b/d proses terjadinya plasma leogage
2.      Peningkatan suhu tubuh b/d viremia  (Infeksi  virus  dengue)
3.      Gangguan rasa nyaman  b/d  kondisi  klien  yang  hospitalisasi
4.      Kecemasan orang tua b/d  kondisi  klien  yang  hospitalisasi  kurang  pengetahuan  tentang penyakit anaknya.
V.    RENCANA KEPERAWATAN
A.    Intervensi
1.      Lakukan pengawasan  dari observasi  tanda-tanda vital sign (tekanan darah, nadi, suhu, respirasi) tiap jam.
2.      Pantau tanda-tanda perdarahan
3.      Jelaskan pada klien  dan keluarga tentang tanda-tanda perdarahan pcessyock.
4.      Kolaborasi  tentang  pemberian cairan infus
5.      Observasi  tanda-tanda vital
6.      Jelaskan tentang timbulnya demam.
7.      Berikan  kompres air biasa / hangat pada daerah kelipatan.
8.      Berikan posisi yang nyaman, ruangan  yang  tenang, suasana  yang  gembira.
9.      Kembangkan  hubungan  saling  percaya.
10.  Mengkaji  tingkat lokasi, tipe durasi, frekuensi  nyeri  serta intensitas nyeri dengan menggunakan  skala  0 – 5 à tingkat nyeri,  dan  5  nyeri  berat.
11.  Beri dukungan emosional dan  tenangkan  keluarga  klien.
12.  Tunjukkan     
B.     Kriteria Hasil
-          Tidak  terkaji  syockhipovolomik
-          TD 110/70 mmHg, Nadi 84-94 x/menit besar   teratur, K/u  baik,  okral  hangat.
-          Klien bebas demam
-          Suhu normal (36o C – 37o C)
-          Mukosa bibir tidak kering
-          Muka tidak merah
-          Nyeri berkurang sampai hilang
-          Klien tampak rileks
-          Kebutuhan tidur terpenuhi 8-10 jam
-          Melakukan aktifitas ringan,tampa keluhan nyeri.
-          Tidak ada prilaku ditraksi (menangis wajah tegang)
-          Kecemasan berkurang
-          Secara verbal ortu bisa mengungkapkan penyakit anaknya dengan reaksi.
C.    Implementasi
Sesuai dengan rencana.  


ASUHAN KEPERAWATAN  PADA ANAK ”S.NT”
DENGAN DX MEDIS DHF GRADE I

 I.PENGKAJIAN
A.    Identitas Data
Nama Klien      : An “S.NT”  
Umur                : 11 tahun      
Jenis Kelamin   : Laki-laki      
No. MR            : 244771
MRS                 : 30 April 2005 Jam : 20.55  
Agama/Suku     : Hindu/Bali  
Pendidikan       : SD   
Alamat              : Jln. Majapahit Pagesangan   Mataram
B.     Identitas Orangtua
Nama Ayah        :  Pt. Hartawan (45 thn)
Nama Ibu           :  Sang Ayu. Pt.Widyanti (35) th)
Pekerjaan Ayah  :  Swasta
Pekerjaan Ibu     :  IRT
Agama                :  Hindu
Pendidikan         :  SMA/SMA
Alamat               :  Jln. Majapahit Pagesangan mataram
C.    Keluhan Utama
Sakit kepala, badan panas, nyeri ulu hati, mual muntah dan menggigil.
D.    Keluhan Saat Dikaji
Klien mengeluh kepala masih terasa pusing, mual muntah, badan terasa panas. Saat diukur suhu klien 37,5 C
E.    Riwayat Perjalanan Penyakit
Ibu mengatakan sejak 2 hari yang lalu anaknya panas, sakit kepala, nyeri ulu hati, nafsu makan menurun, mual muntah, menggigil dan nyeri otot. Kemudian pada tanggal 30 Maret 2005 anaknya dibawa ke Poli Anak. Setelah diperiksa oleh dokter ternyata anak didiagnosa menderita DHF Grade I dengan bintik-bintik darah dan diberi terapi infus RL 20 tts/menit makro, injeksi ampicilin 3 x 500 mg/IV, parasetamol syrup 3x, II cth/oral. Selanjutnya anak dirawat di ruang Dahlia RSU Mataram untuk mendapatkan perawatan lebih  lanjut.
F.     Riwayat Penyakit Sebelumnya
Ibu mengatakan bahwa anak ”S.NT” tidak pernah menderita penyakit seperti yang dideritanya saat ini. Waktu umur 9 tahun anak hanya pernah menderita penyakit malaria dan dirawat di RSU Mataram, tetapi  ibu  tidak   ingat  obat-obatan yang pernah  diminum  anak ”S.NT”. Sebelumnya  anak  ”S.NT” juga  tidak  pernah  mengalami   operasi  atau  kecelakaan apapun ibu mengatakan  anak ”S.NT” sudah  diimunisasi  lengkap.
G.    Riwayat  Kehamilan dan Kelahiran
1.      Prenatal (Hamil)
Kesehatan ibu pada waktu hamil tidak mengalami gangguan  apapun  seperti tekanan darah tinggi, pusing, muntah ibu selalu memeriksakan  kehamilannya dengan rutin di Puskesmas Pagesangan dan Ibu mengatakan sudah mendapatkan imunisasi TT 2 kali yaitu TT1 dan TT 2 serta obat penambah darah yang diminum oleh ibu selama hamil  juga mengatakan selama hamil nafsu makannya bertambah.
2.      Natal (Lahir)
Anak ”S.NT” lahir pada usia kehamilan ibu 9 bulan dengan  persalinan   normal yang dibantu oleh  Bidan di Puskesmas Pagesangan dengan  BB  lahir 2800 gram PB 52 cm.
3.      Prenatal
Anak ”S.NT” tetap mendapatkan  ASI  sampai  berumur  2 tahun dan  dilanjutkan dengan susu buatan. Anak ”S.NT” juga diberikan  makanan  tambahan yaitu  bubur  2  x  sehari  sejak umur 4 bulan. Bila anak sakit batuk pilek, dengan biasanya ibu membawanya ke  Puskesmas  dan  setelah  diberi  obat anak sembuh.




H.    Riwayat Tumbuh Kembang
a.       Pertumbuhan
Sebelum sakit :     Disaat lahir berat badan klien 3100 gr dengan panjang badan 49 cm, sedangkan saat klien belum sakit berat badan klien 37 kg dan tinggi klien 148 cm.
Saat sakit         :     Saat sakit klien mengalami penurunan berat badan menjadi 35 kg.
b.      Perkembangan
Motorik kasar :     Pada saat ini usia klien 11 tahun, klien bisa bermain dengan teman sebayanya, naik sepeda, bermain bola, dan klien suka jalan-jalan bersama teman-temannya.
Motorik halus :     Klien sudah dapat/ bisa membaca dan menulis dengan baik
Sosialisasi        :     Klien bisa bermain dengan teman sebayanya dan klien sangat dekat dengan kedua orang tuanya terutama kepada ibunya serta keluarga-keluarga yang lain.
Bahasa             :     Dalam berkomunikasi klien biasa menggunakan bahasa bali di rumahnya dan bila bermain bersama teman balinya, bila klien bermain dengan teman-temannya yang berbeda suku klien menggunakan bahasa indonesia, bahasa indonesia juga klien gunakan di sekolahnya.
I.       Riwayat \Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan tidak ada keluarga klien yang mengalami sakit seperti  yang dialami anaknya sekarang ataupun penyakit menular seperti TBC   dan penyakit keturunan seperti kencing manis.
Genogram :
Keterangan :
= laki-laki
= perempuan
= klien
= tinggal serumah
= meninggal
Ibu mengatakan tinggal serumah dengan anak ”S.NT”, anaknya yang  pertama dan suaminya sehingga berjumlah  4 orang.   
J.      Riwayat Kesehatan Lingkungan
Ibu mengatakan keluarganya tinggal di perkampungan yang bersih. Rumah  biasa disapu 2 x sehari, halaman disapu 1 x sehari dan sampah biasa  dibuang  ditempat sampah yang sudah tersedia di depan rumah.
K.    Riwayat Psiko Sosial Spiritual
Sejak kecil klien diasuh oleh kedua orangtuanya. Hubungan  klien dengan  orangtua, keluarga dan teman sebayanya baik. Ibu mengatakan tiap sore  klien selalu bermain bersama temannya. Sejak kecil  ibu mengatakan klien  cepat  menangis bila keinginannya  tidak dipenuhi. Setiap  hari klien selalu ikut sembahyang bersama keluarga biasanya juga dilakukannya sendiri.
L.    Kebutuhan Biologis
1)     Pernafasan
Sebelum sakit ibu mengatakan klien tidak pernah mengalami  kesulitan bernafas. Saat sakit  klien  juga  tidak pernah mengalami  kesulitan bernafas.
2)     Nutrisi dan Cairan
Sebelum sakit ibu mengatakan anak ”S.NT” biasa makan 3 x sehari  dengan porsi 1 piring nasi + lauk  pauk setiap makan  dan minum biasa 1500-2000 cc sehari. Selain itu tiap malam  klien  biasa  minum susu. Sejak sakit ibu mengatakan  nafsu  makan klien tidak ada, klien sering  mual muntah, makan  hanya  3-4  sendok dan  minum   hanya  500-750 cc sehari. 
3)     Eliminasi
Ibu mengatakan sebelum sakit klien biasa  BAB 1-2x sehari dengan  konsistensi lembek, warna kuning, dengan ciri bau khas feces. BAK 3-4x sehari tanpa ada keluhan saat mengedan.
Saat sakit klien belum pernah BAB baru sekali dan BAK baru 3 kali.
4)     Aktivitas bermain
Sebelum sakit ibu mengatakan klien biasa bermain dengan teman-temannya setiap hari tetapi saat sakit klien tidak bisa bermain atau melakukan  aktifitas apapun karena keadaannya yang lemah dan kini dirawat di rumah sakit.
5)     Istirahat/Tidur
Sebelum sakit ibu mengatakan klien biasa tidur 7-8 jam sehari dan kebiasaan sebelum tidur kepala klien  selalu dibelai oleh ibunya. Saat sakit  ibu mengatakan  klien  susah  tidur  karena  nyeri  di ulu  hati  kadang menggigil dan sakit kepala serta  nyeri  otot  sehingga  istirahat klien  terganggu.
6)     Personal  Hygiene
Ibu mengatakan sebelum sakit klien biasa mandi 2x sehari,  menggosok gigi 3 x sehari,  cuci rambut 2 x seminggu dan ganti   pakaian 1 x sehari. Saat sakit klien  tidak pernah mandi, hanya  dilap saja  oleh ibunya,  cuci rambut tidak  pernah   dan  ganti pakaian  baru  1x saja.
M.  Pemeriksaan \Fisik
®   Keadaan  Umum
       Klien  tampak  pucat, keadaan lemah, kesadaran komposmentis
®   Tanda \Vital
       S : 37,5’C , N : 120x/menit, R :  30x/menit  TD  =  100/70  mmHg
®   BB : 35 kg
®   Pemeriksaan \Head  To Toes
Kepala/ rambut  : simetris, tidak ada benjolan, rambut hitam lurus, kusam, tidak ada ketombe, tidak rontok.
Wajah                : tampak  pucat, warna  kulit  sawo matang
Mata                  :  Simetris, sklera tidak ikterus, konjungtiva pucat
Hidung              : bentuk  simetris, tidak  ada  sekret 
Telinga               :  bentuk simetris tidak ada serumen, tidak ada benjolan
Mulut                 : Mukosa  mulut  kering,  lidah  kotor, gigi  putih bersih, jumlah  gigi  lengkap, tidak  ada  karies.
Dada                  : bentuk  simetris  ekspansi  dada  sama  tidak  terdapat  retraksi  dinding  dada.
Abdomen          : bersih, turgor  kulit  baik,  terdapat  nyeri  tekan,   tidak  terjadi    pembesaran  abdomen.
Kulit                  : bersih,  turgor  kulit  baik,    tidak  ada  oedema, terdapat    bintik-bintik  merah, teraba panas.
Eksteremitas      : Ekstremitas  atas  simetris, tidak  ada  oedema, terpasang  infus  di lengan  kanan bawah  RL  20   tetes/mnt. Ekstremitas  bawah  simetris,  tidak  ada  oedema,  pergerakan  tidak dibatasi,  kuku  pendek, bersih.


N.    Pemeriksaan Penunjang
a       Hasil  Laboratorium tanggal 30 Maret 2005
Hasil :                                                  Normal  :
-     Hb                 :                                 11,8  gr % - P :  14 – 18 gr %, W = 12-16 gr %
-     Leukosit        :                                 3900 mm3 – dewasa : 4000 – 11.000 mm3
                                                      4-12 tahun = 4000 – 15.000
                                                      1-4 tahun = 6000 – 18.000 mm3
-     Eritrosit         :  3,5                          -     P : 4,5 – 6,0     W = 4,5 – 5,0
-     Trombosit      :                                 185.000 mm3            -           150.000 – 400.000
-     Hemotokrit    :                                 35,3           -           P = 25-42        W = 36 - 48
-     LED              :  -                              –    P = 0-15          W = 0 - 10
b       Hasil  Laboratorium tanggal 2 Mei 2005
Hasil :                                                  Normal  :
-     Hb                 :                                 11,9  gr % - P :  14 – 18 gr %, W = 12-16 gr %
-     Leukosit        :                                 4100 mm3 – dewasa : 4000 – 11.000 mm3
                                                      4-12 tahun = 4000 – 15.000
                                                      1-4 tahun = 6000 – 18.000 mm3
-     Eritrosit         :                                 4,2 -           P : 4,5 – 6,0     W = 4,5 – 5,0
-     Trombosit      :                                 190.000 mm3            -           150.000 – 400.000
-     Hemotokrit    :                                 36  -           P = 25-42        W = 36 – 48
c        Pemeriksaan radiologi
Tidak dilakukan
d       USG
Tidak dilakukan
e        Pengobatan
-          RL 20 tts/menit
-          Injeksi ampicilin 3 x 500 mg / IV
-          Parasetamol sirup 3 x II cth



    II.       DIAGNOSA KEPERAWATAN
a)     Analisa Data
No
Symtom
Etiologi
Problem
1.|
Ds :    Klien mengeluh  tidak ada nafsu mual dan muntah
Do :   K/u lemah
-              Muntah 3-4 x sehari
-              Makan hanya 2-3 sendok sehari
-              Minum hanya 1-2 gelas sehari
-          BB sebelum sakit 37 kg
-          BB saat sakit 35 Kg
Anoreksia
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
2.
Ds :    Klien mengeluh badan panas
Do :   K/u lemah
          S : 37,50C N : 120 x/mnt R = 30x/mnt
Proses penyakit
Peningkatan suhu tubuh
3.
Ds :    Klien mengeluh susah tidur karena nyeri di ulu hati
- Klien mengeluh  sakit kepala  dan  nyeri otot
DO :
- K/u  lemah
- Klien  tampak  pucat
Nyeri ulu hati dan sakit kepala
Gangguan istirahat tidur

b)     Diagnosa Keperawatan
1.      Gangguan pemenuhan  kebutuhan  nutrisi  b/d Anoreksia d/d klien mengeluh tidak ada nafsu makan, mual, muntah 3-4 x sehari, makan  2-3  sendok  dan  minum 1-2   gelas  sehari, BB sebelum sakit 37 kg, BB saat sakit 35 Kg
2.      Peningkatan suhu tubuh b/d proses penyakit d/d klien  mengeluh  badan  panas,  k/u  lemah,  S  :  37,5oC, N = 120 x/mnt, RR = 30x/mnt.
3.      Gangguan istirahat tidur b/d nyeri  ulu  hati  dan  sakit  kepala  d/d  klien  mengeluh  susah  tidur  karena nyeri  ulu  hati,  sakit  kepala, nyeri  otot,  k/u  lemah,  klien  tampak  pucat.  

 III.       RENCANA  KEPERAWATAN
a)      Prioritas Masalah
1)      Peningkatan  suhu  tubuh  b/d proses  penyakit
2)      Gangguan pemenuhan kebutuhan  nutrisi  b/d  anoreksia
3)      Gangguan istirahat tidur b/d nyeri ulu hati dan sakit kepala
b)     Rencana Keperawatan
No
Hr/tgl
Tujuan
Dx
Rencana Tindakan
Rasionalisasi
1



















2
Senin
2-05-05


















Senin
02-05-05
Setelah dilakukan tindakan 2x24 jam diharapkan suhu tubuh menurun dengan kriteria :
-       Suhu tubuh norml 36-37oC
-       Px bebas dari demam











Setelah dilakukan tindakan 2 x 24 jam diharapkan  kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria :
Klien  tidak mual dan muntah
Klien  menghabiskan   porsi  yang  disediakan
K/u baik.
I























II















1)    Observasi vital sign setiap 3 jam atau lebih sering

2)    Berikan penjelasan tentang penyebab demam

3)    Anjurkan klien untuk banyak minum






4)    Anjurkan keluarga untuk memberikan kompres dingin

1)    Kaji keluhan mual-mual muntah yang dialami klien.
2)    Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering
3)    Jelaskan manfaat makanan  bagi  klien  terutama saat sakit
4)    Sajikan makanan dalam keadaan hangat

5)    Catat jumlah /porsi makan yang dihabiskan  oleh  klien  setiap  hari.
6)    Ukur BB klien


7)    Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian diit





1)     Tanda-tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum klien
2)     Penjelasan dapat membantu klien /keluarga mengurangi  kecemasan yang  timbul.
3)     Peningkatan suhu tubuh dapat mengakibatkan penguapan cairan tubuh sehingga perlu diimbangi dengan asupan  cairan yang banyak serta Untuk membantu mengurangi terjadinya dehidrasi
4)     Kompres dingin akan membantu mengurangi peningkatan suhu tubuh

1)     Untuk menetapkan cara mengatasinya

2)     Untuk menghindari  mual  dan  muntah 

3)     Penjelasan  dapat  memotivasi  klien  untuk makan
4)     Makanan    hangat akan  memberikan semangat  dan  meningkatkan  nafsu  makan  klien
5)     Untuk mengetahui  pemenuhan   nutrisi  klien   selama  sakit

6)     Minilai sejauh mana kebutuhan nutrisi klien terpenuhi atau tidak
7)     Memenuhi kebutuhan nutrisi klien
No
Hr/tgl
Tujuan
Dx
Rencana Tindakan
Rasionalisasi
3.
Senin
02-05-05
Setelah dilakukan tindakan selama 2x24 jam diharapkan istirahat tidur terpenuhi dengan kriteria :
Klien bisa tidur 7-8 jam sehari
Klien tidak mengeluh nyeri ulu hati
Klien bisa istirahat dengan tenang dan nyaman
3
1)    Atur posisi tidur klien


2)    Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang
3)    Batasi pengunjung

4)    Bersihkan tempat tidur klien
1)       Posisi yang tepat dapat memberi kenyamanan pada klien
2)       Agar klien bisa istirahat dengan tenang

3)       Agar klien dapat tidur dengan nyenyak
4)       Tempat tidur yang bersih dapat menambah kenyamanan klien

 IV.             IMPLEMENTASI
No
Hari tgl,/Jam
Dx
Tindakan
Respon Hasil
1.
Senin
02-05-05
14.00

14.15

16.30

I
1)   Mengobservasi vital sign.

2)   Menjelaskan pada keluarga tentang penyebab demam
3)   Menganjurkan klien untuk banyak minum
4)   Menganjurkan  keluarga  untuk mengompres dingin pada klien
1)          S : 38,5 C N : 130 x/mnt, RR : 30 x/mnt, TD = 90/60 mmHg
2)          Keluarga  mengatakan  mengerti  apa  yang  dijelaskan
3)          Klien  minum  2  gelas  setelah  dianjurkan
4)          Keluarga  mengatakan  akan  melaksanakannya
2.
18.00


18.30

19.00

II
1)   Mengkaji keluhan mual muntah yang dialami klien

2)   Memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering
3)   Menyajikan makanan dalam keadaan hangat
4)   Mencatat jumlah /porsi makan yang dihabiskan klien.
1)          Keluarga mengatakan klien sudah muntah 2x dari tadi pagi dan perutnya masih terasa mual.
2)          Klien makan ½ dari porsi yang disediakan
3)          Klien semangat  untuk makan

4)          Pagi klien makan ½ porsi, Siang, klien makan ½ porsi, Malam klien makan ½ porsi, Yang disediakan
3.
19.30
III
1)   Membersihkan tempat tidur klien
2)   Mengatur posisi tidur klien.

3)   Menciptakan lingkungan  yang  nyaman dan tenang
4)   Membatasi pengunjung
1)          Tempat tidur bersih dan rapi
2)          Klien mengatakan  nyaman dengan posisi  miring kanan
3)          Lingkungan  nyaman dan  klien  tidur  dengan  nyenyak
4)          Pengunjung  tidak  ada  dan  klien  tidur dengan   tenang.

No
Hari,tgl /Jam
Dx
Tindakan
Respon Hasil
1.
Selasa
03-05-05
14.00

15.00
I
1)   Mengobservasi  vital sign



2)   Menganjurkan  klien   untuk  banyak  minum

1)   Vital  sign 
S : 37oC, N : 120 x/mnt
RR = 38 x/mnt,
TD = 100/80 mmHg
2)   Klien mengatakan tadi pagi sampai sekarang sudah minum 5 gelas
2.
18.00

18.30

19.00
II
1)   Mengkaji keluhan mual muntah klien
2)   Memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering
3)   Mencatat jumlah/porsi makan yang dihabiskan klien dalam sehari.
1)   Klien mengatakan sudah tidak mual dan muntah sejak tadi pagi
2)   Klien menghabiskan porsi makan yang disediakan
3)   Keluarga  mengatakan   sejak  pagi  tadi  klien  selalu  menghabiskan   porsi  makan  yang  disediakan.
3
20.00
III
1)   Menciptakan lingkungan yang nyaman
2)   Membatasi pengunjung
1)   Lingkungan  tenang  dan  klien  bisa  istirahat
2)   Klien  bisa  tidur  dengan  nyaman.

    V.             EVALUASI
No
Hari/Tgl/Jam
Dx
Catatan Perkembangan
1.







2.







3.
Rabu
04-05-05
20.30





Rabu
04-05-05
20.30





Rabu
04-05-05
20.30
I







II







III
S   : Klien mengatakan  hari ini sudah minum 8 gelas, klien mengatakan tidak panas lagi
O : S=365 N=120 x/mnt RR=30x/mnt TD=100/80 mmHg keadaan umum sedang
A : Masalah Teratasi
P   : Intervensi dihentikan
I   : -

S   : Klien mengatakan  sudah tidak mual dan muntah lagi
O : Klien menghabiskan porsi makan , k/u baik
A : Masalah Teratasi
P   : Intervensi dihentikan
I   : -

S   : Klien mengatakan  dapat beristirahat dengan tenang
O : Keadaan lingkungan nyaman dan bersih
        Klien tidur dengan nyaman, keadaan umum klien sedang.
A : Masalah Teratasi
P   : Intervensi dihentikan




ASUHAN KEPERAWATAN  PADA ANAK ”Z”
DENGAN DX MEDIS DHF GRADE I





ASUHAN KEPERAWATAN  PADA ANAK ”Z”
DENGAN DX MEDIS DHF GRADE I
DI POLI ANAK RUMAH SAKIT UMUM MATARAM

 I.      PENGKAJIAN
A.    Identitas Data
Nama Klien      : An “Z”                          Nama Ayah        :  Tn. M (45 th)
Umur                :  5 tahun                          Nama Ibu           :  Ny.Z  (40 th)
Jenis Kelamin   :  Laki-laki                       Pekerjaan Ayah  :  Swasta
No. MR            :  660559                          Pekerjaan Ibu     :  IRT
Agama/Suku     :  Islam/Sasak                   Agama                :  Islam
Pendidikan       :  SD                                Pendidikan         :  SMA/SMP
Alamat              :  Jln.Damai no 32            Alamat               :  Jln.Damai no 32
                             BTN Perampuan                                         BTN Perampuan
B.    Keluhan Utama
Sakit kepala, badan panas, nyeri ulu hati dan mual muntah.
C.    Riwayat Perjalanan Penyakit
Ibu mengatakan sejak 2 hari yang lalu anaknya panas, sakit kepala, nyeri ulu hati, nafsu makan menurun, mual muntah dan nyeri otot. Kemudian pada tanggal 9 Mei 2005 anaknya dibawa ke Poli Anak. Setelah diperiksa oleh dokter ternyata anak di diagnosa menderita DHF Grade I dengan bintik-bintik darah dan Selanjutnya anak dirawat di ruang Dahlia diberi terapi infus RL 20 Hs/menit makro, injeksi ampicilin 3 x 500 mg/IV, parasetamol syrup 3x, II cth/oral.
D.    Riwayat Penyakit Sebelumnya
Ibu mengatakan bahwa anak ”Z” tidak pernah menderita penyakit seperti yang dideritanya saat ini. Waktu umur 3 tahun anak hanya pernah menderita penyakit malaria dan dirawat di RSU Mataram, tetapi  ibu  tidak   ingat  obat-obatan yang pernah  diminum  anak ”Z”. Sebelumnya  anak  ”Z”  juga  tidak  pernah  mengalami  operasi  atau  kecelakaan apapun ibu mengatakan  anak ”Z”  sudah  diimunisasi  lengkap.  

E.    Riwayat  Kehamilan dan Kelahiran
1.      Prenatal (Hamil)
Kesehatan ibu pada waktu hamil tidak mengalami gangguan  apapun  seperti tekanan darah  tinggi, pusing, muntah  ibu selalu memeriksakan  kehamilannya dengan rutin di Puskesmas Karang Pule dan Ibu mengatakan sudah  mendapatkan  imunisasi TT 2 kali yaitu  TT1 dan TT 2 serta  obat penambah darah  yang  diminum  oleh  ibu  selama  hamil  juga  mengatakan selama  hamil  nafsu  makannya  bertambah.
2.      Natal (Lahir)
Anak ”Z” lahir pada usia kehamilan  ibu 9 bulan dengan persalinan   normal yang  dibantu oleh  Bidan di  Puskesmas  Karang Pule dengan  BB  lahir   2800  gram    PB  52   cm.
3.      Prenatal
Anak ”Z” tetap mendapatkan  ASI  sampai  berumur  2 tahun dan  dilanjutkan  dengan  susu  buatan. Anak  ”Z” juga  diberikan  makanan  tambahan yaitu bubur 2  x  sehari  sejak umur  4 bulan. Bila anak  sakit  batuk pilek, dengan biasanya  ibu  membawanya  ke  Puskesmas  dan  setelah  diberi  obat anak sembuh.
F.     Riwayat \Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan  tidak ada  keluarga  klien  yang mengalami sakit seperti  yang  dialami   anaknya  sekarang  ataupun  penyakit menular   seperti  TBC   dan     penyakit     keturunan  seperti  kencing manis.
Genogram :
Keterangan :
= laki-laki
= perempuan
= klien
= tinggal serumah
= meninggal
Ibu mengatakan tinggal serumah  dengan  anak ”Z”, anaknya  yang  pertama dan suaminya sehingga berjumlah  5 orang.   

G.    Riwayat Kesehatan Lingkungan
Ibu mengatakan  keluarganya  tinggal di perkampungan  yang  kurang bersih. Rumah  biasa  disapu  2  x  sehari, halaman   disapu  1  x  sehari  dan  sampah  biasa  dibuang  dibelakang  rumah lalu dibakar.
H.    Riwayat Psiko Sosial Spiritual
Sejak kecil  klien  diasuh  oleh  kedua  orangtuanya. Hubungan  klien  dengan  orangtua, keluarga dan teman  sebayanya baik. Ibu  mengatakan tiap sore  klien  selalu bermain bersama  temannya. Sejak kecil  ibu mengatakan klien  cepat  menangis bila keinginannya  tidak dipenuhi. Setiap  malam  klien  selalu  mengaji  di  masjid  dan  klien  selalu melaksanakan  shalat 5 waktu.
I.       Kebutuhan Biologis
1)     Pernafasan
Sebelum sakit  ibu mengatakan klien tidak pernah mengalami  kesulitan bernafas. Saat sakit  klien  juga  tidak pernah mengalami  kesulitan bernafas.
2)     Nutrisi dan Cairan
Sebelum sakit ibu mengatakan  anak ”Z”  biasa makan  3 x sehari  dengan  porsi  1 piring  nasi + lauk  pauk setiap makan  dan minum biasa 1500-2000 cc sehari. Selain itu tiap malam  klien  biasa  minum susu. Sejak sakit ibu mengatakan  nafsu  makan klien  tidak ada, klien  sering  mual muntah, makan  hanya  3-4  sendok dan  minum   hanya  500-750 cc sehari. 
3)     Eliminasi
Ibu mengatakan sebelum sakit klien biasa  BAB 1-2x sehari dengan  konsistensi lembek, warna kuning, dengan ciri bau khas feces. BAK 3-4x sehari tanpa ada keluhan saat sakit klien belum pernah BAB dan BAK baru 3 kali.
4)     Aktivitas bermain
Sebelum sakit ibu mengatakan klien biasa bermain dengan teman-temannya setiap hari tetapi saat sakit klien tidak bisa bermain atau melakukan  aktifitas apapun karena keadaannya yang lemah dan kini dirawat di rumah sakit.
5)     Istirahat/Tidur
Sebelum sakit ibu mengatakan klien biasa tidur 7-8 jam sehari dan kebiasaan sebelum tidur kepala klien  selalu dibelai oleh ibunya. Saat sakit  ibu mengatakan  klien  susah  tidur  karena  nyeri  di ulu  hati  dan  sakit kepala  serta  nyeri  otot  sehingga  istirahat klien  terganggu.
6)     Personal  Hygiene
Ibu mengatakan  sebelum  sakit klien  biasa  mandi  2x  sehari,  menggosok  gigi  3  x  sehari,  cuci rambut  2  x  seminggu  dan  ganti   pakaian 1 x sehari. Saat sakit klien  tidak pernah mandi, hanya  dilap saja  oleh ibunya,  cuci rambut tidak  pernah   dan  ganti pakaian  baru  1x saja.
J.      Pemeriksaan \Fisik
®   Keadaan  Umum
       Klien  tampak  pucat, lemah, keadaan komposmentis
®   Tanda \Vital
       S : 38,5’C N =  130x/menit R  =  30x/menit  TD  =  100/70  mmHg
®   BB : 20 kg
®   Pemeriksaan \Head  To Toes
Kepala/ rambut  : simetris,  tidak  ada benjolan, rambut  hitam lurus, kusam, tidak  ada  ketombe,  tidak   rontok.
Wajah                : tampak  pucat, warna  kulit  sawo matang
Mata                  :  Simetris,  sklera    tidak  ikterus,  konjungtiva  pucat
Hidung              : bentuk  simetris, tidak  ada  sekret 
Telinga               :  bentuk simetris tidak ada serumen, tidak ada benjolan
Mulut                 : Mukosa  mulut  kering,  lidah  kotor, gigi  putih bersih, jumlah  gigi  lengkap, tidak  ada  karies.
Dada                  : bentuk  simetris  ekspansi  dada  sama  tidak  terdapat  retraksi  dinding  dada.
Abdomen          : bersih, turgor  kulit  baik,  terdapat  nyeri  tekan,   tidak  terjadi    pembesaran  abdomen.
Kulit                  : bersih,  turgor  kulit  baik,    tidak  ada  oedema, terdapat    bintik-bintik  merah
Eksteremitas      : Ekstremitas  atas  simetris, tidak  ada  oedema, terpasang  infus  di lengan  kanan bawah  RL  20   tetes/mnt. Ekstremitas  bawah  simetris,  tidak  ada  oedema,  pergerakan  normal,  kuku  pendek, bersih.

K.    Pemeriksaan Penunjang
a.      Hasil  Laboratorium tanggal 9 Mei  2005
Hasil :                                                  Normal  :
-     Hb                 :                                 12,5  gr % - P :  14 – 18 gr %, W = 12-16 gr %
-     Leukosit        :                                 9000 mm3 – dewasa : 4000 – 11.000 mm3
                                                      4-12 tahun = 4000 – 15.000
                                                      1-4 tahun = 6000 – 18.000 mm3
-     Eritrosit         :                                 4,46           -           P : 4,5 – 6,0     W = 4,5 – 5,0
-     Trombosit      :                                 254.000  mm3          -           150.000 – 400.000
-     Hemotokrit    :                                 37,7           -           P = 25-42        W = 36 - 48
-     LED              :  25  mm/jam             –    P = 0-15          W = 0 - 10
b.      Pemeriksaan radiologi
Tidak dilakukan
c.       USG
Tidak dilakukan
d.      Pengobatan
RL 20 tts/menit
Injeksi ampicilin 3 x 500 mg / IV
Parasetamol sirup 3 x II cth



II.    DIAGNOSA KEPERAWATAN
a.      Analisa Data
No
Symtom
Etiologi
Problem
1.|
Ds :    Klien mengeluh  tidak ada nafsu mual dan muntah
Do :   K/u lemah
-     Muntah 3-4 x sehari
-     Makan hanya 2-3 sendok sehari
-     Minum hanya 1-2 gelas sehari

Anoreksia
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
2.
Ds :    Klien mengeluh badan panas
Do :   K/u lemah
          S : 38,50C N : 130 x/mnt R = 30x/mnt

Proses penyakit
Peningkatan suhu tubuh
3.
Ds :    Klien mengeluh susah tidur karena nyeri di ulu hati
- Klien mengeluh  sakit kepala  dan  nyeri otot
- K/u  lemah
- Klien  tampak  pucat

Nyeri ulu hati dan sakit kepala
Gangguan istirahat tidur

b.      Diagnosa Keperawatan
1.      Gangguan pemenuhan  kebutuhan  nutrisi  b/d Anoreksia d/d klien mengeluh tidak ada nafsu makan, mual, muntah 3-4 x sehari, makan  2-3  sendok  dan  minum 1-2   gelas  sehari.
2.      Peningkatan suhu tubuh b/d proses penyakit d/d klien  mengeluh  badan  panas,  k/u  lemah,  S  :  38,5oC, N = 130 x/mnt, RR = 30x/mnt.
3.      Gangguan istirahat tidur b/d nyeri  ulu  hati  dan  sakit  kepala  d/d  klien  mengeluh  susah  tidur  karena nyeri  ulu  hati,  sakit  kepala, nyeri  otot,  k/u  lemah,  klien  tampak  pucat.  




III. Rencana  Keperawatan
a.      Prioritas Masalah
   Peningkatan  suhu  tubuh  b/d proses  penyakit
   Gangguan pemenuhan kebutuhan  nutrisi  b/d  anoreksia
   Gangguan istirahat tidur b/d nyeri ulu hati dan sakit kepala
b.      Rencana Keperawatan
No
Hr/tgl
Tujuan
Dx
Rencana Tindakan
Rasionalisasi
1



















2
Senin
09-05-05


















Senin
09-05-05
Setelah dilakukan tindakan 2x24 jam diharapkan suhu tubuh menurun dengan kriteria :
-     Suhu tubuh norml 36-37oC
-     Px bebas dari demam











Setelah dilakukan tindakan 2 x 24 jam diharapkan  kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria :
Klien  tidak mual dan muntah
Klien  menghabiskan   porsi  yang  disediakan
K/u baik.
I



















II















1.       Observasi vital sign setiap 3 jam atau lebih sering

2.       Berikan penjelasan tentang penyebab demam

3.       Anjurkan klien untuk banyak minum






4.       Anjurkan keluarga untuk memberikan kompres dingin

1)      Kaji keluhan mual-mual muntah yang dialami klien.
2)      Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering
3)      Jelaskan manfaat makanan  bagi  klien  terutama saat sakit
4)      Sajikan makanan dalam keadaan hangat

5)      Catat jumlah /porsi makan yang dihabiskan  oleh  klien  setiap  hari.
1.       Tanda-tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum klien
2.       Penjelasan dapat membantu klien /keluarga mengurangi  kecemasan yang  timbul.
3.       Peningkatan suhu tubuh dapat mengakibatkan penguapan cairan tubuh sehingga perlu diimbangi dengan asupan  cairan yang banyak Untuk membantu mengurangi terjadinya dehidrasi
4.       Kompres dingin akan membantu mengurangi peningkatan suhu tubuh

1)       Untuk menetapkan cara mengatasinya

2)       Untuk menghindari  mual  dan  muntah 

3)       Penjelasan  dapat  memotivasi  klien  untuk makan
4)       Makanan    hangat akan  memberikan semangat  dan  meningkatkan  nafsu  makan  klien
5)       Untuk mengetahui  pemenuhan   nutrisi  klien   selama  sakit













No
Hr/tgl
Tujuan
Dx
Rencana Tindakan
Rasionalisasi
3.
Senin
09-05-05
Setelah dilakukan tindakan selama 2x24 jam diharapkan istirahat tidur terpenuhi dengan kriteria :
Klien bisa tidur 7-8 jam sehari
Klien tidak mengeluh nyeri ulu hati
Klien bisa istirahat dengan tenang dan nyaman
III
1)       Atur posisi tidur klien


2)       Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang
3)       Batasi pengunjung

4)       Bersihkan tempat tidur klien
1. Posisi yang tepat dapat memberi kenyamanan pada klien
2. Agar klien bisa istirahat dengan tenang

3. Agar klien dapat tidur dengan nyenyak
4. Tempat tidur yang bersih dapat menambah kenyamanan klien
IV. Implementasi
No
Hari tgl,/Jam
Dx
Tindakan
Respon Hasil
1.
Selasa
10-5-05
14.00

14.15

16.30
I
1. Mengobservasi vital sign.

2. Menjelaskan pada keluarga tentang penyebab demam
3. Menganjurkan klien untuk banyak minum
4. Menganjurkan  keluarga  untuk mengompres dingin pada klien
1)  S : 38,5 C N : 130 x/mnt, RR : 30 x/mnt, TD = 90/60 mmHg
2)  Keluarga  mengatakan  mengerti  apa  yang  dijelaskan
3)  Klien  minum  2  gelas  setelah  dianjurkan
4)  Keluarga  mengatakan  akan  melaksanakannya
2.
18.00



18.30


19.00

II
1)       Mengkaji keluhan mual muntah yang dialami klien

2)       Memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering
3)       Menyajikan makanan dalam keadaan hangat
4)       Mencatat jumlah /porsi makan yang dihabiskan klien.
1)  Keluarga mengatakan klien sudah muntah 2x dari tadi pagi dan perutnya masih terasa mual.
2)  Klien makan ½ dari porsi yang disediakan
3)  Klien semangat  untuk makan

4)  Pagi klien makan ½ porsi, Siang klien makan ½ porsi, Mlm klien makan ½ porsi Yang disediakan
3.
19.30
III
1)      Membersihkan tempat tidur klien
2)      Mengatur posisi tidur klien.

3)      Menciptakan lingkungan  yang  nyaman dan tenang
4)      Membatasi pengunjung





1.       Tempat tidur bersih dan rapi

2.       Klien mengatakan  nyaman dengan posisi  miring kanan
3.       Lingkungan  nyaman dan  klien  tidur  dengan  nyenyak
4.       Pengunjung  tidak  ada  dan  klien , tidur dengan   tenang.








No
Hari,tgl /Jam
Dx
Tindakan
Respon Hasil
4.
Rabu
11-05-05
14.00

15.00
I
1. Mengobservasi  vital sign



2. Menganjurkan  klien   untuk  banyak  minum

1.       Vital  sign 
        S : 37oC, N : 120 x/mnt
        RR = 38 x/mnt,
        TD = 100/80 mmHg
2.       Klien mengatakan tadi pagi sampai sekarang sudah minum 5 gelas
5.
18.00


18.30

19.00

II
1. Mengkaji keluhan mual muntah klien

2. Memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering
3. Mencatat jumlah/porsi makan yang dihabiskan klien dalam sehari.

1.       Klien mengatakan sudah tidak mual dan muntah sejak tadi pagi
2.       Klien menghabiskan porsi makan yang disediakan
3.       Keluarga  mengatakan   sejak  pagi  tadi  klien  selalu  menghabiskan   porsi  makan  yang  disediakan.
6.
20.00
III
1)      Menciptakan lingkungan yang nyaman

2)      Membatasi pengunjung
1)       Lingkungan  tenang  dan  klien  bisa  istirahat

2)       Klien  bisa  tidur  dengan  nyaman.
V.    Evaluasi
No
Hari/Tgl/Jam
Dx
Catatan Perkembangan
1.







2.







3.
Rabu
11-05-05
20.30





Rabu
11-05-05
20.30





Rabu
11-05-05
20.30

I







II







III
S   : Klien mengatakan  hari ini sudah minum 8 gelas
O : S=365 N=120 x/mnt RR=30x/mnt TD=100/80 mmHg
A : Masalah Teratasi
P   : Intervensi dihentikan
I   : -

S   : Klien mengatakan  sudah tidak mual dan muntah
O : Klien menghabiskan porsi makan , k/u baik
A : Masalah Teratasi
P   : Intervensi dihentikan
I   : -

S   : Klien mengatakan  dapat beristirahat dengan tenang
O : Keadaan lingkungan nyaman dan bersih
        Klien tidur dengan nyaman
A : Masalah Teratasi
P   : Intervensi dihentikan


DAFTAR PUSTAKA
Christantie Effendy, SKp. 1995. Perawatan Pasien DHF , Buku Kedokteran, EGC.

Yasmin Asih,, SKp. 1995. Demam Berdarah, Buku Kedokteran EGC. Jakarta.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar