Rabu, 21 Maret 2012

NEOPLASMA


KOSEP DASAR PENYAKIT.

Pengertian.
Secara harfiah osteosarkoma berasal dari kata “Osteom” yang berarti tulang, sedangkan “sarkoma” merupakan nama yang diberikan untuk neoplasma ganas yang berasal dari jaringan penyokong, jadi osteosarkoma dapat diartikan sebuah neoplasma/tumor ganas yang terjadi pada tulang.
Sifat-sifat neoplasma ganas.
1)      Neoplasma ganas umumnnya tumbuh lebih cepat dan hamper selalu tumbuh secara progresif
2)      Sel neoplasma ganas tidak sekohesif sel jinak
3)      Pola penyebaran neoplasma ganas sering kali sangat tidak teratur.
4)      Neoplasma ganas cendrung tidak berkapsul dan biasanya merka tidak mudah dipisahkan dari sekitar seperti neoplasma jinak
5)      Kenyataannya neoplasma ganas menyerbu masuk kesekitar mereka bukan mendesak mereka kesamping. Sel-sel ganas apakah dalam kelompok, benang atau tunggal kelihatannya mencari jalan kejaringan sekitarnya dengan cara destruktif.
Sel-sel neoplasma ganas berploriferasi mampu untuk melepaskan diri dari tumor induk (tumor primer) dan memasuki sirkulasi untuk menyebar ke tempat lain.
Patofisiologi
-          Pada tumor ini terjadi pembentukan jaringan osteoid dan jaringan tulang baru oleh sel tumor
-          Kanker ini menghasilkan sel-sel tulang yang menyerbuk kanal medular tulang dan menyebar dengan cepat pada sekeliling jaringan.
-          Daerah femur distal adalah yang sering dan dibarengi adanya lesi di sekeliling lutut dan bahu. Kira-kira 10-20% klien, dengan metastase menyebar ke paru.
-          Walaupun penyebab osteosarcoma belum diketahui jelas, terapi radiasi pada penyakit lain dapat dihubungkan kemudian tendensi yang terlihat adalah faktor genetik.
-          Kira-kira 10-20% klien dengan metastase, prognosisnya buruk.
-          Gejala penyakit biasanya dengan atribut pada ekstremitas yang mengalami injury dan nyeri bersamaan dengan pertumbuhan tumor tulang
Komplikasi :
-          Metastase paru
-          Fraktur patologi
-          Prognosis buruk apabila dengan metastase
Etiologi
-          Penyebab secara pasti belum diketahui
-          Biasanya berhubungan dengan penyakit paget, faktor genetik
-          Terapi radiasi pada penyakit lain
Manifestasi klinis
-          Nyeri yang intermittent (sebentar-sebentar)
-          Teraba massa
-          Daerah yang terkena terasa berat
-          Keterbatasan pergerakan
-          Fraktur patologi
-          Meningkatnya LDH (Lactic dehydrogenase)
Pemeriksaan diagnostik
-          Foto rontgen: area yang terkena dan dada
-          CT scan dan MRI atau scan tulang
-          Pemeriksaan darah rutin
-          Kimia ; serum alkaline phosphatase dan LDH
Panatalaksanaan Terapeutik
-          Pembedahan dengan amputasi
-          Chemotherapy untuk membunuh sel tumor


KOSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
-          kaji riwayat injury pada tulang yang terlibat dan gangguan rasa nyaman dan nyeri
-          kaji adanya kemerahan, hangat dan tenderness pada area yang sakit
-          kaji aktifitas klien
Diagnosa Keperawatan
  1. Nyeri berhubungan dengan adanya tumor
  2. takut dan cemas berhubungan dengan prognosis penyakit kanker dan hilangnya pada salah satu bagian extremitas atau amputasi
  3. Gangguan citra tubuh berhubngan dengan hilangnya salah satu tungkai atau gangguan anggota ekstremitas
  4. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan hilangnya tungkai atau gangguan pada ekstremitas dan amputasi
Perencanaan
  1. Klien merasakan nyeri berkurang
  2. Klien dan Keluarga akan mengekspresikan rasa takut dan cemas berhubungan dengan pembedahan dan diagnosa
  3. Klien akan bersosialisasi kembali
  4. Klien dapat beradaptasi walaupun adanya gangguan fisik yaitu dengan bantuan dan kembali untuk beraktifitas
  5. Klien dan keluarga secara verbal memahami proses penyakit dan penatalaksanaan tarapi
Implementasi
  1. Penatalaksanaan Terapi
-          Kaji nyeri dengan menggunakan skala
-          Berikan pengaturan posisi
-          Lakukan diversional, sentuhan, komunikasi terapeutik
-          Pemberian terapi nyeri secara teratur sesuai program
-          Jika ada amputasi, jelaskan adanya nyeri dan yakinkan pada klien bahwa kondisinya akan normal dan temporer
  1. Mengurangi rasa takut dan cemas
-          Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang diagnosa dan pembedahan
-          Jelaskan pada klien secara intensif tentang prosedur yang dilakukan; misalkan ikutkan klien untuk mendengarkan suara parunya dengan stetoskope bila ada kelainan lain misalnya adanya metastase ke paru yang mengakibatkan edema paru dan harus dilakukan fungsi atau WSD (water seal drainage), jelaskan adanya perbedaan suara paru, yang normal dan abnormal. Ini harus dijelaskan pada klien bahwa WSD akan dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi rasa sakit di dada atau sesak dan mengeluarkan cairan.
-          Ajarkan untuk mengekspresikan rasa takut dan cemas secara verbal
-          Ajarkan perawatan sebelum operasi
  1. Meningkatkan citra tubuh yang positif
-          Ajarkan pada klien untuk mengekspresikan perasaannya tentang amputasi
-          Jelaskan gambaran diri yang positif dengan mendiskusikan bahwa prosthesis permanen akan dilakukan.
-          Libatkan klien dalam perawatan dirinya
-          Ajarkan pada klien untuk berinteraksi dengan orang lain
-          Libatkan keluarga untuk partisipasi dalam perawatan
  1. Meningkatkan mobilitas fisik
-          Ajarkan perawatan mandiri
-          Lakukan ambulasi dini dengan alat bantu jalan
-          Siapkan klien untuk banyak melakukan ambulasi dengan terapi fisik
-          Tingkatkan proses penyembuhan luka dengan nutrisi yang adekuat, dan jaga kebersihan luka pembedahan secara steril
  1. Berikan pengajaran pada klien dan keluarga
-          Kaji tingkat pengatahuan tentang penyakit dan rencana pengobatan
-          Jelaskan semua prosedur untuk persiapan rehabilitasi dengan protheisis dan chemoterapy
-          Jelaskan persiapan dan pengajaran sebelum operasi

Perencanaan pemulangan
-          Instruksikan secara tertulis atau verbal tentang aktivitas yang akan dilakuakn dirumah
-          Ajarkan cara merawat daerah pembedahan
-          Jelaskan tanda dan gejala infeksi dan segera untuk lapor ke dokter atau perawat
-          Tekankan pentingnya kontrol ulang (follow up)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar